masih dalam tes

dvfsdfasdasdas

catatan kuliah


Otomata 

Arti menurut American Heritage Dictionary: 

1. a robot 

2. one that behaves in an automatic or mechanical   fashion 

Arti dalam dunia matematika 

Berkaitan dengan teori mesin abstrak, yaitu mesin sekuensial yang menerima input, dan  mengeluarkan output, dalam bentuk diskrit. 

Contoh : 

¨                                                Mesin Jaja / vending machine 

¨                                                Kunci kombinasi 

¨                                                Parser/compiler 

Teori Otomata dan bahasa formal, berkaitan dalam hal : 

¨       Pembangkitan kalimat/generation : menghasilkan semua kalimat dalam bahasa L  berdasarkan aturan yang dimilikinya 

¨       Pengenalan kalimat / recognition : menentukan suatu string (kalimat) termasuk  sebagai salah satu anggota himpunan L. 

Bahasa Formal 

Suatu kalimat dibentuk dengan menerapkan serangkaian aturan produksi pada sebuah  simbol ‘akar’. Proses penerapan aturan produksi dapat digambarkan sebagai suatu  diagram pohon. 


Teori dasar 

Def. 1 sebuah string dengan panjang n yang dibentuk dari himpunan A adalah barisan  dari n simbol 

a 1a2...an                      ai Î A 
Panjang string x dituliskan dengan |x| 


Def 2. String kosong (null string), dilambangkan dengan e adalah untaian dengan panjang  0 dan tidak berisi apapun. Panjang string x dituliskan dengan |x| 


Def 3. dua buah string a = a1a2...am dan b=b1b2...bn dapat disambungkan menjadi string c  dengan panjang m+n sebagai berikut  c = a1a2...amb1b2...bn  Operasi penyambungan tersebut dapat pula diterapkan pada himpunan  

 Z=XY = {st | s ÎX Ù tÎY} 


Def 4. (Closure) . An adalah himpunan string dengan panjang n yang dibentuk dari  simbol-simbol di himpunan simbol/alfabet A:  Transitif Closure/Kleen Closure adalah himpunan seluruh string yang dapat dibentuk dari 

A dengan berbagai panjang  

 A* = A0È A1È A2È A3È ... 

Jika string kosong dikeluarkan , akan diperoleh positive closure 

A+ = A1È A2È A3È ... 


Tata Bahasa 

Aturan yang disebutkan pada proses pengenalan dan pembangkitan kalimat. 

Secara formal, tata bahasa terdiri dari 4 komponen yaitu : 
1. Himpunan berhingga, tidak kosong dari simbol-simbol non terminal T1

2. Himpunan berhingga, dari simbol-simbol non-terminal N 

     3. Simbol awal S Î N, yang merupakan salah satu anggota dari himpunan simbol non-terminal. 

4. Himpunan berhingga aturan produksi P yang setiap elemennya dituliskan dalam 
bentuk : 

  a ® b  dimana a dan b adalah string yang dibentuk dari himpunan T È N dan a harus berisi  paling sedikit satu simbol non-terminal. 

Keempat komponen tersebut sering dituliskan sbb : 

                                      G = (T,N,S,P) 

Bahasa yang dihasilkan oleh G ditulis sebagai L(G), yaitu himpunan string yang dapat  diturunkan dari simbol awal S dengan menerapkan aturan-aturan produksi yang terdapat  pada P. 


Aturan Produksi 

Aturan produksi a®b yang diterapkan pada suatu string w=aac mengganti kemunculan.  a menjadi b, sehingga string tersebut berubah menjadi w=abc, sehingga dapat dituliskan  aac Þ abc (aac memproduksi abc). 

Produksi tersebut dapat diterapkan berkali-kali 

1 Þ w2 Þ w3 Þ ... Þ wn  

atau dapat dituliskan 

1 Þ* wn 

jika minimal harus ada 1 aturan produksi yang diterapkan : 

1 Þ+ wn 

Contoh 1 

Tatabahasa G = {{S} , {a,b}, S , P } dengan aturan produksi P adalah  

                                      S ® aSb 

S ® e 

maka dapat dihasilkan suatu string 

                                      S Þ aSb Þ aaSbb Þaabb  sehingga dapat dituliskan  

                S  Þ* aabb 

Bahasa yang dihasilkan dari tatabahasa tersebut adalah 

 L(G) = { e , ab, aabb , aaabbb , aaaabbbb, ... }  atau dapat pula dituliskan 

 L(G) = {anbn | n ³ 0 } 





Contoh 2 
Tatabahasa G = {{S,A} , {a,b}, S , P } dengan aturan produksi P adalah  

S ® Ab 

                                      A ® aAb 

A ® e 

maka dapat dihasilkan suatu string 

                                      S Þ Ab Þb 

                                      S Þ Ab Þ aAbb Þ abb 

                                      S Þ Ab Þ aAbb Þ aaAbbb Þ aabbb 


Bahasa yang dihasilkan dari tatabahasa tersebut adalah 

 L(G) = { b , abb, aabbb , aaabbbb , aaaabbbbb, ... }  atau dapat pula dituliskan 

 L(G) = {anbn+1 | n ³ 0 } 


Hirarki Bahasa 
Kelas 
Mesin pengenal
Regular language 
Context free language 
Context sensitive language 
Unrestricted language 
Finite State Automata 
Push Down Automata 
Linear Bounded Automata 
Turing Machine 
  
 
PERTEMUAN III 

Finite State Automata (FSA)


¨     model matematika yang dapat menerima input dan mengeluarkan output 

¨     Memiliki state yang berhingga banyaknya dan dapat berpindah dari satu state ke  state lainnya berdasar input dan fungsi transisi 

¨        Tidak memiliki tempat penyimpanan/memory, hanya bisa mengingat state terkini. 

¨     Mekanisme kerja dapat diaplikasikan pada : elevator, text editor, analisa leksikal,  pencek parity. 
FA  





0
1
0
1
1
0
1

Contoh pencek parity ganjil 

Misal input : 1101 

Genap 1 Ganjil 1 Genap 0 Genap 1 Ganjil    diterima mesin 
Misal input : 1100 

Genap 1 Ganjil 1 Genap 0 Genap 0 Genap              ditolak mesin 
Def 1. Finite State Automata dinyatakan oleh 5 tuple  

M=(Q , S , d , S , F ) 

Q = himpunan state 

S = himpunan simbol input 

d = fungsi transisi  d : Q ´ S  S = state awal / initial state ,   S Î Q 

F = state akhir,  F Í Q 



 
1 
q1 
1 
Start         q0                     q0 
0                                              0                                                               0 
0                        0                               0 
q2                                 q3                                               q3 
1 
1 


Contoh diatas, 

 Q = {Genap, Ganjil} 

S = {0,1} 

 S = Genap 

 F = {Ganjil } 


d 
0 
1 
Genap 
 Genap 
 Ganjil 
Ganjil 
Ganjil 
Genap

atau 

d(Genap,0) = Genap 

d(Genap,1) = Ganjil 

d(Ganjil,0) = Ganjil 

d(Ganjil,1) = Genap 


Jenis FSA 

Deterministic Finite Automata (DFA) : dari suatu state ada 

 
d 
0 
1 
Genap 
 Genap 
 Ganjil 
Ganjil 
Ganjil 
Genap

atau 

d(Genap,0) = Genap 

d(Genap,1) = Ganjil 

d(Ganjil,0) = Ganjil 

d(Ganjil,1) = Genap 


Jenis FSA 

Deterministic Finite Automata (DFA) : dari suatu state ada tepat satu state berikutnya  untuk setiap simbol masukan yang diterima  Non-deterministic Finite Automata (NFA) : dari suatu state ada 0, 1 atau lebih state  berikutnya untuk setiap simbol masukan yang diterima  Deterministic Finite Automata 

¨       Contoh : pengujian parity ganjil. 

¨       Contoh lain : Pengujian untuk menerima bit string dengan banyaknya 0 genap,  serta banyaknya 1 genap. 

¨       0011 : diterima. 

¨       10010 : ditolak, karena banyaknya 0 ganjil 





¨         Diagram transisi-nya : 

 ¨         DFA nya  

 Q = {q0 , q1 , q2 , q3 } 

S = {0,1} 

 S = q0 

 F = { q0}  fungsi transisi  

d 
0 
1 
q0 
q2 
q1
q1 
q3 
q0 
q2 
q0 
q3 
q3 
q1 
q2 

   d( q0,011)= d( q2,11) =d( q3,1)= q2   Ditolak 

   d( q0,1010)= d( q1,010) =d( q3,10)=d( q2,0)= q0   Diterima 







Contoh DFA lainnya : 







 


SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net